CARA CEPAT PELAUT BISA RESIGN
Pelaut adalah pekerjaan yang penuh dengan resiko, tanpa bermaksud menyampingkan pekerjaan di darat, tetapi resiko kerja diatas kapal sangatlah besar. Karena itu tidak semua orang mau dan mampu bekerja sebagai pelaut. Dibutuhkan lebih dari sekedar skill atau kemampuan, pelaut mesti memiliki mental baja dan kesabaran yang luar biasa. Bagaimana tidak, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan lamanya mereka mendedikasikan waktu dan tenaganya bekerja dalam kondisi ditengah lautan luas yang jauh dari keluarga dan sanak saudara. Karena itulah sebagai seorang pelaut, mereka mesti memiliki fisik yang prima. Sempurna anggota badan dan panca indera. Untuk itu sebelum seorang pelaut mulai bekerja diatas kapal, mereka terlebih dahulu harus di cek kesehatan fisiknya di klinik atau rumah sakit yang telah ditentukan.
Apakah resiko yang dimiliki seorang pelaut sebanding dengan penghasilan yang didapatkannya? Bagi sebagian pelaut yang bekerja diluar negeri, hal itu benar adanya. Mereka memiliki gaji diatas standard rata-rata pelaut yang bekerja di dalam negeri. Perusahaan pelayaran di luar negeri mempunyai standard gaji minimum yang lebih besar bila dibandingkan perusahaan pelayaran dalam negeri. Dengan segala kelebihan fasilitas yang diberikan, pelaut yang bekerja di perusahaan asing itu juga dituntut untuk memiliki kemampuan yang lebih dari pelaut yang bekerja di perusahaan lokal. Salah satu diantaranya kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni. Mereka juga mesti bisa bersaing dengan pelaut dari belahan dunia lainnya.
Jika dilihat dari luar, pelaut adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan. Kenapa bisa terlihat sepert itu? Mereka traveling ke luar negeri secara gratis dan tentunya pendapatan yang besar. Tetapi jika kita melihat lebih dalam lagi asumsi itu tidak sepenuhnya benar. Terutama bagi pelaut yang sudah berkeluarga, sangatlah berat hidup jauh dari mereka. Pertanyaannya sekarang, sampai berapa lamakah kita akan menekuni pekerjaan ini?
Sudah semestinya seorang pelaut mempersiapkan diri mereka sedini mungkin untuk bisa segera resign dari pekerjaannya itu. Karena pada hakikatnya pelaut adalah pekerjaan yang bersifat sementara saja bukan untuk ditekuni sampai usia tua. Lalu, bagaimana caranya agar pelaut bisa sesegera mungkin resign atau meningggalkan pekerjaannya itu?
Berikut adalah hal-hal yang mesti dipersiapkan seorang pelaut untuk bisa segera resign,
1. Perencanaan yang matang
Rencana mesti segera dibuat untuk jangka waktu tertentu, misalnya rencana satu tahun atau perencanaan lima tahun (PELITA). Rencana tersebut meliputi perencanaan alokasi keuangan yang terkumpul dalam satu atau beberapa periode kontrak kerja di kapal. Tidaklah benar jika pembelian barang-barang yang nilai jualnya menyusut masuk dalam daftar perencanaan itu. Misalnya, pembelian mobil kedua, barang elektronik, biaya traveling keluar negeri dll. Semua rencana yang menjadi bagian dari perencanaan haruslah merupakan rencana pembelian aset atau berorientasi ke bisnis atau usaha yang menghasilkan income atau pendapatan.
2. Disiplin dan konsistensinya
Setelah perencanaan tersebut selesai dibuat, maka sangat diperlukan rasa disiplin untuk menjalankannya sesuai yang tertera dalam rencana itu. Ditengah perjuangan untuk tetap menjaga konsistensi disiplin dalam menjalankan rencana tadi, tentunya tidak akan luput dari godaan yang akan menjadikan rencana tidak berjalan sebagaimana mestinya. Godaan itu bisa timbul karena nafsu untuk memiliki sesuatu yang sebenranya tidak kita butuhkan. Misalnya, keluarnya produk mobil terbaru yang membuat kita ingin mengganti mobil keluarga yang kita pakai sekarang.
3. Hindari pembelian barang secara kredit (Utang)
Berbagai kemudahan yang diberikan pihak kreditor memang menjadi daya tarik bagi konsumen untuk memiliki sesuatu sebelum waktunya. Baayangkan, dengan hanya membayar sejumlah kecil uang sebagai Down Payment (DP), konsumen bisa membawa pulang sebuah mobil atau motor yang harganya puluhan bahkan ratusan juta rupiah. Mereka pada hakikatnya ingin segera memiliki barang yang belum pantas mereka miliki. Konsumen tidak menyadari bahwa dibalik berbagai kemudahan yang diberikan pihak kreditor, konsumen faktanya diberikan beban yang besar dengan diwajibkan membayar bunga yang terkadang jumlahnya sangat fantastis dan tidak masuk diakal. Untuk itulah, seorang pelaut yang ingin segera resign dari pekerjaannya sangat tidak disarankan untuk mengambil sesuatu barang secara kredit yang dengannya akan menjadi penghambat terbesar untuk resign.
Tidaklah benar adanya bahwa pekerjaan pelaut menjadikan dirinya terkekang hanya sebatas pekerjaan utamanya saja diatas kapal. Pelaut jaman now sudah semestinya lebih flexible dan mempunyai orientasi pandangan kedepan. Mereka lebih melek teknologi dan mampu memanfaatkannya dengan baik. Dengan adanya satelite internet diatas kapal, hubungan dengan dunia luar menjadi tidak terbatas. Pelautpun bisa menjangkau berbagai belahan dunia dengan mudah. Hal tersebut seharusnya menjadikan seorang pelaut menjadi lebih kreatif dalam mencari peluang-peluang untuk usaha sampingan selain pendapatan utamanya. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari internet bukan hanya sekedar mencari hiburan saja tapi lebih dari itu, ide-ide usaha akan kita dapatkan dari penjelasan detail para pengusaha di mesin pencari atau video youtube. Kita bisa mendapatkan trend bisnis yang sedang terjadi dan mencari bisnis yang cocok buat kita jalankan.
Untuk sahabat pelaut semua, hal-hal diatas hanyalah persiapan secara garis besarnya saja. Walaupun demikian, jika kita serius dalam mempersiapkan semua rencana tersebut, pastinya hasil yang akan dirasakan sahabat semua pastilah sesuai dengan harapan yang sahabat inginkan, yaitu RESIGN dari pekerjaan diatas kapal. Jangan pernah takut untuk memulai, JUST DO IT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar